Nastar, si Imut dengan Sejarah yang Nggak Biasa!
Halo, teman ngopi! Siapa di sini yang nggak bisa nolak kue nastar? Kue mungil dengan isian selai nanas ini selalu jadi primadona di setiap meja saat Lebaran, Natal, atau sekadar camilan santai di sore hari. Tapi, pernah nggak sih kepikiran dari mana asal-usul si nastar ini? Yuk, kita ulik bareng-bareng!
Bukan Kue Asli Indonesia, Lho!
Walaupun sekarang nastar udah melekat banget dengan budaya Indonesia, ternyata kue ini punya akar sejarah yang jauh dari Nusantara. Kata "nastar" sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu ananas taart, yang artinya "tart nanas". Jadi, bisa dibilang, nastar adalah hasil adaptasi dari kue-kue Eropa yang masuk ke Indonesia saat masa kolonial Belanda.
Di Eropa, terutama di Belanda, mereka punya banyak jenis kue tart dengan isian berbagai macam buah, seperti apel, stroberi, atau aprikot. Nah, karena nanas lebih mudah didapat di Indonesia dan punya rasa manis-asam yang unik, akhirnya isian tart ini disesuaikan dengan bahan lokal. Hasilnya? Lahirlah si mungil nastar yang kita kenal dan cintai hari ini!
Dulu Simbol Kemewahan, Sekarang Wajib Ada!
Dulu, nastar bukan kue sembarangan, lho! Karena bahan-bahannya seperti mentega dan selai nanas memerlukan proses yang cukup rumit, kue ini awalnya hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan atau orang-orang kaya. Tapi sekarang? Hampir setiap rumah pasti punya toples nastar saat hari raya. Bahkan, nastar udah berkembang dengan berbagai varian—ada yang pakai keju, cokelat, sampai nastar klepon. Kreatif banget, ya!
Kenapa Selalu Ada di Momen Spesial?
Nastar sering dianggap sebagai simbol kehangatan dan kebahagiaan. Bentuknya yang bulat melambangkan keberuntungan, dan rasanya yang manis-asam bikin kita terus ingin menikmati lagi dan lagi. Makanya, nggak heran kalau kue ini selalu hadir di hari-hari besar, jadi camilan wajib buat menyambut tamu.
Resep Nastar yang Enak dan Lumer di Mulut
Buat teman ngopi yang pengen bikin nastar sendiri di rumah, ini dia resep yang gampang dan dijamin enak!
Bahan:
- 250 gram mentega
- 50 gram gula halus
- 2 kuning telur
- 350 gram tepung terigu protein rendah
- 50 gram susu bubuk
- 1/2 sendok teh vanili bubuk
- 1/4 sendok teh garam
- 100 gram keju parut (opsional, untuk nastar keju)
- 1 kuning telur untuk olesan
- 1 sendok teh madu (opsional, untuk warna lebih cantik)
Bahan Isian (Selai Nanas):
- 1 buah nanas, parut
- 100 gram gula pasir
- 1 batang kayu manis
- 2 butir cengkeh
Cara Membuat:
- Buat Selai Nanas: Masak nanas parut dengan gula, kayu manis, dan cengkeh. Aduk terus sampai airnya menyusut dan selai mengental. Dinginkan dan bentuk bulatan kecil.
- Buat Adonan Nastar: Kocok mentega dan gula halus sampai lembut, masukkan kuning telur satu per satu sambil terus diaduk.
- Tambahkan tepung terigu, susu bubuk, vanili, dan garam. Aduk rata hingga membentuk adonan yang bisa dipulung.
- Ambil sedikit adonan, pipihkan, isi dengan selai nanas, lalu bulatkan.
- Susun di loyang, olesi dengan kuning telur yang sudah dicampur madu.
- Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya pada suhu 150°C selama 20-25 menit atau hingga matang keemasan.
- Dinginkan dan simpan dalam toples kedap udara.
Nastar Favoritmu Apa?
Sekarang nastar udah berkembang jadi banyak variasi. Ada yang klasik dengan selai nanas homemade, ada yang crunchy karena ditambah keju, ada juga yang unik dengan tambahan rasa matcha atau cokelat. Nah, teman ngopi, kamu tim nastar klasik atau suka yang inovatif? Share dong favoritmu di kolom komentar!
Sekian cerita asal-usul si nastar. Jadi, pas makan nastar nanti, kamu udah punya fun fact seru buat diceritain ke keluarga atau teman-teman. Selamat menikmati nastar, dan jangan lupa sambil ngopi biar makin nikmat!
0 comments